Rabu, 15 Februari 2017

Jaguar Land Rover dan Ford Kolaborasi Uji Teknologi Masa Depan

Jaguar Land Rover (JLR) memamerkan teknologi kendaraan otonom dan kendaraan terhubung. JLR bekerja sama dengan Ford dan Tata Motors Eropa Technical Center untuk menguji fitur kendaraan terhubung.

Jaguar Land Rover dan Ford Kolaborasi Uji Teknologi Masa Depan

Dilansir Carscoops, Selasa (25/10/2016), teknologi kendaraan terhubung itu memungkinkan komunikasi antarkendaraan serta dengan infratsruktur di pinggir jalan. Jenis teknologi ini menjadi prioritas JLR dalam hal penelitian.

Untuk menguji teknologi mobil terhubung dan otonom selama empat tahun ke depan, JLR menciptakan lebih dari 100 kendaraan penelitian. JLR berniat untuk menyediakan kendaraan yang lebih cerdas dalam waktu dekat.

"Kita tahu bahwa ada potensi yang sangat besar untuk teknologi ini di kendaraan amsa depan di seluruh dunia. Sampai saat ini kami telah berfokus pada komunkasi antara kendaraan Jaguar dan Land Rover, pendekatan kolaboratif ini adalah batu loncatan besar terhadap semua kendaraan terhubung dan otonom di masa depan. Tujuan kami adalah untuk memberikan informasi presisi kepada pengemudi pada waktu yang tepat dan kolaborasi dengan produsen lain penting untuk membantu kami memberikan komitmen untuk pelanggan," kata Kepala Penelitian JLR, Tony Harper.

Adapun teknologi yang diuji adalah fitur seperti Advanced Highway Assist, Electronic Emergency Brake Light Assist dan Green Light Optimal Speed Advisory.

Dengan sistem Advanced Highway Assist, kendaraan bisa menyalip kendaraan lain secara otomatis atau tetap di jalurnya tanpa masuka dari pengemudi. Sementara Electronic Emergency Brake Light Assist dimaksudkan untuk memperingatkan pengemudi ketika kendaraan lain mengerem mendadak.

Terakhir, fitur Green Light Optimal Speed Advisory yang juga sedang diuji oleh Ford bisa membantu pengendara tak perlu menghadapi lampu merah. Cara kerja fitur ini adalah dengan menghubungkan mobil ke lampu lalu lintas. Sistem menyarankan pengemudi untuk menjalankan mobil dengan kecepatan tertentu sehingga ketika melewati persimpangan, lampu tengah menyala hijau.

Jumat, 10 Februari 2017

3 Pelajaran Penting Saat Mau Beli Mobil

Saat tengah berada di showroom mobil, kita dengan mudah diberikan kesempatan untuk melihat mobil yang kita incar, atau juga bahkan mengetes performanya. Tapi bagaimana dengan masalah keandalannya?

3 Pelajaran Penting Saat Mau Beli Mobil

Soal keandalan mobil seperti dilansir situs majalah Consumer Reports sangat sulit untuk kita coba. Tapi pada dasarnya ada 3 prinsip penting yang harus diingat oleh semua orang yang berniat membeli mobil.

1. Jangan Membeli Mobil Karena Merek Saja

Tidak semua kendaraan dalam sebuah merek diproduksi dengan kualitas yang sama. Infiniti misalnya, mereka memiliki produk dengan skor yang baik dalam hal keandalan seperti sedan Q70 atau bahkan skor yang rendah untuk QX60.

Mobil SUV keluaran Ford seperti Ford Expedition memang keren, tetapi Fiesta dan Focus sering kali mengalami masalah.

Merek Jerman, Audi merupakan merek yang selalu masuk dalam top 5 mobil dengan keandalan terpuji tapi, mobil Audi yang kecil yakni A3, sangat jauh di bawah standar.

2. Tunggu Setahun atau Dua Tahun Sebelum Membeli Mobil Baru atau Facelift

Beberapa merek seperti Lexus dan Toyota memiliki line up kendaraan yang secara konsisten cukup andal. Tapi mereka juga kadang meluncurkan mobil yang memiliki masalah.

Misalnya mobil pikap Toyota Tacoma yang kurang bisa diandalkan di tahun pertama pas peluncuran. Atau Ford Escape yang butuh 3 tahun agar keandalannya bisa meningkat.

Saat pabrikan meluncurkan sebuah mobil yang benar-benar baru itu berarti, suku cadang yang baru, sistem yang baru dan masalah yang baru.

3. Kendaraan dengan Sistem Kompleks Berisiko Lebih Banyak Masalah

Anda sebagai pembeli mobil juga harus bijaksana dalam menyikapi sistem baru yang dipasang di kendaraan.

Selama beberapa tahun lalu, Ford memiliki masalah pada sistem infotainmet MyFord Touch dan MyLincoln Touch, juga bermasalah pada sistem transmisi otomasi kopling ganda pada Focus dan Fiesta-nya.

Pemilik mobil Honda dan Acura juga melaporkan adanya masalah pada sistem infotainment dan transmisi. Untuk merek Ford dan Honda, model kendaraan yang memiliki sistem lebih sederhana, justru malah lebih bagus. (ddn/ddn)

Minggu, 05 Februari 2017

Tiga Mobil Semar UGM Siap Berlaga di Kontes Mobil Hemat Energi

Tiga buah mobil SEMAR Universitas Gadjah Mada (UGM) siap berlaga di Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2016. UGM menjadi tuan rumah kontes tahunan ini. Kontes akan digelar pada tanggal 31 Oktober hingga 4 November 2016 di kompleks Candi Prambanan Yogyakarta.

Tiga Mobil Semar UGM Siap Berlaga di Kontes Mobil Hemat Energi

Pada KMHE 2016, Tim SEMAR UGM akan berpartisipasi dalam kategori Urban Concept melalui mobil SEMAR URBAN GASOLINE. Mobil ini mengusung konsep city car 4 roda, berbahan bakar bensin. Selanjutnya kategori Prototype dengan mobil yang diberi nama SEMAR PROTO DIESEL yang berbahan bakar diesel.

Untuk kategori mobil listrik adalah SEMAR PROTO ELECTRIC. Untuk mobil ini adalah yang pertama kali dikembangkan pada tahun ini. Mobil ini menggunakan listrik sebagai penggerak utamanya.

"Dengan motto, 'More Distance Less Energy', tim ini terus melakukan berbagai pengembangan pada mobil untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar," ungkap ketua tim Fachmi Al Farizi kepada wartawan di Balairung UGM.

Untuk mobil SEMAR URBAN GASOLINE serta SEMAR PROTO DIESEL lanjut Fachmi, ada perubahan besar dilakukan pada chassis yang kini menggunakan composite material dengan bahan carbon fiber yang mampu mengurangi bobot hingga lebih dari 50 persen.

"PROTO DIESEL tahun lalu berat sasisnya 25 kg sekarang menjadi hanya 8 kg. Kalau yang GASOLINE penurunannya dari 25 kg menjadi 12 kg," kata Fachmi.

Menurut dia, perubahan pada desain sasis ini berpengaruh cukup signifikan terhadap kemampuan aerodinamis mobil serta membuat pemakaian bahan bakar menjadi jauh lebih hemat. Reduksi berat pada sasis serta part mobil memang dilakukan untuk mendapatkan mobil yang lebih efisien. PROTO DIESEL yang menggunakan mesin 210 cc, misalnya, ditargetkan dapat mencapai penggunaan bahan bakar hingga 500 km/liter.

"Kami optimis mampu meraih juara dalam kontes ini dengan persiapan yang baik dan melakukan inovasi dan perbaikan konsep," katanya. (bgs/lth)