Rabu, 30 November 2016

Kredit Motor Turun karena Pasar Sudah Mulai Jenuh

Jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penjualan sepeda motor yang menurun salah satunya disebabkan karena pasar yang sudah jenuh.

Kredit Motor Turun karena Pasar Sudah Mulai Jenuh

"Pembelian motor melalui multifinance mengalami penurunan karena market sudah saturated (jenuh), motor itu merupakan moda transportasi yang dibutuhkan kalau menurut saya struktur masyarakat Indonesia memang sepeda motor kalau di luar negeri kan buat hobi makanya keren," kata Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan 2 OJK, Tuahta Aloysius Saragih dalam sebuah diskusi di Jakarta.

Hal tersebut membuat OJK merilis aturan DP 25 persen agar masyarakat lebih selektif dalam membeli sepeda motor jika mereka memang benar-benar butuh akan barang tersebut.

"Barang yang dijual cara apapun kalau udah jenuh susah makanya OJK buat aturan DP 25 persen supaya orang nggak konsumtif, kalau konsumtif semua kemungkinan NPF (kredit bermasalah) nya juga besar kan," ungkap Tuahta.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala menolak mengatakan pasar motor sudah sampai pada titik jenuh karena di beberapa daerah motor masih tumbuh.

"Ginilah kita secara nasional kan 1:4, jadi gini 1 sepeda motor masih dipakai 4 orang karena masih terbuka luas. Jangan lihat Jakarta, Bali udah rapet 1:1, tapi Bali yang 1:1 masih bisa growth rata 4-5 persen karena apa disana ada persewaan sepeda motor mesti dilihat itunya ya," tutur Sigit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar